Cinta Di Samping Cerita Cinta
Inspirasi dari novelWill and Julliete
A Love Chronicle In New York City(Prisca Primasari – Lingkar Pena)
Novel Indonesia
A Love Chronicle In New York City(Prisca Primasari – Lingkar Pena)
Novel Indonesia
Kelas 6 adalah kelas yang berada di kanan ruang guru, dimana
letaknya tepat pada pojok sudut siku Sekolah Dasar Negeri CR2. Kelas yang
berisi 30 orang siswa maupun siswi yang begitu ramai, berisik, gaduh, gemuruh
saat jam pelajaran selesai, waktu jam beristirahat tiba, kala itu guru yang
mengajar keluar dari ruang kelas. Di susul segerombolan siswa siswi lari
berpencar menuju kantin, lapangan, perpustakaan, serta tempat parkir, sebagian
kecil menuju kelas lain untuk mengajak adik kelas bermain.
Terlihat empat orang siswi berbeda fisik dan kharakter masih
berada dalam kelas, Jolie Anggrayn si gadis kuning langsat berambut panjang
bergelombang dan berhidung sedikit lebih besar dari yang lainnya, idola
beberapa siswa di kelas 6 dan alumni, Jenna Caroline gadis bertubuh gendut
kulit sawo matang berkacamata berwatak indigo, ya mungkin karna ia merasa
setiap omongannya sering kali benar dan terjadi dikemudiannya, jess Zaynean
gadis yang cenderung terlihat judes namun ternyata genit berambut panjang lurus
berbibir sedikit lebih lebar dari tiga gadis lainnya namun ia paling pintar maslah
cinta diantaranya, Mary Yuantgadis tomboy berambut pendek red-black kuning
langsat gadis yang paling cengeng masalah Matematika dan bahasa inggris.
Disisi lain tiga siswa bermain kartu domino tertawa lebar, Orion
Alfajr siswa baru (1 semester bergabung di kelas 6) kuning langsat berbibir
lebar merah merona, Jacks Rezqy tinggi semampai sawo matang humoris dan mungkin
karna kepalanya sedikit besar dan jelas memiliki otak berlebihan diantara dua
siswa lainnya sehingga ia lebih cerdas cerdik dari yang lain, Will Zeswant
pemuda tampan mempesona beraut imut namun tidak terlalu tinggi diantaranya dan
sedikit cuek dengan gadis feminim genit yang menaksirnya saat itu.
Saat itu jess yang terus memandangi will dengan penuh
perasaan hingga tersedak-sedak ia lupa bahwa ia sedang makan makanan pedas
bekal dari rumah. Kemudian tertawalah tiga gadis lainnya.
“lihat apa sih kamu, sampai lupa diri gitu,?” Tanya Jenna terbahak-bahak.
“ngggak gak lihat apa-apa,” jawab jess.
“udah gila kamu,” sahut jolie.
“ati-ati kesambet ngelamun terus,” ucap Mary.
“Sudahlah ayo kita lanjutkan makan bekal kita masing-masing” perkataan Jess yang tidak ingin ketiga kawannya tau bahwa dia begitu kagumnya kepeda will.
“lihat apa sih kamu, sampai lupa diri gitu,?” Tanya Jenna terbahak-bahak.
“ngggak gak lihat apa-apa,” jawab jess.
“udah gila kamu,” sahut jolie.
“ati-ati kesambet ngelamun terus,” ucap Mary.
“Sudahlah ayo kita lanjutkan makan bekal kita masing-masing” perkataan Jess yang tidak ingin ketiga kawannya tau bahwa dia begitu kagumnya kepeda will.
Kring.. kring.. kring… Bel masuk berbunyi semua siswa dan siswi kelas
6 lengkap berada dalam kelas. Beberapa menit kemudian Mr. Vai datang. Terasa di
siram air es yang dingin kemudian di jemur di atas api panas, merinding Mary
ketakutan, minggu lalu Mr. Vai menjanjikan ulangan harian. “Anak-anak hari ini
kita tidak jadi ulangan harian, sekolah kita akan di gunakan untuk rapat Guru Sekecamatan,
jadi hari ini pulang lebih awal dari biasanya,” Jelas Mr. Vai. Seketika
Keringat dingin Mary kering dan bahagia dalam hati. “Tapi jangan senang dulu
kerjakan latihan 3 halaman 92 dalam buku matematika, besok di kumpulkan, kalian
bisa kerjakan secara berdiskusi di rumah kalian,”.Lanjut Mr. Vai
Sepulang sekolah di jalan Jacks mengajak Jenna mengerjakan
PR Matematika pemberian Mr. Vai secara bersama-sama.
“Jenn, Gimana kalau kita ngerjakan PR rame-rame di rumahku,” Ajak Jacks.
“boleh juga, sama siapa aja? Aku boleh ngajak Jess,Jolie dan Mary nggak?,”. Sahut Jenna.
Jacks menjawab “tentu boleh, jadi tambah seru nih, kalo kita belajarnya bareng-bareng seperti itu”
“Jenn, Gimana kalau kita ngerjakan PR rame-rame di rumahku,” Ajak Jacks.
“boleh juga, sama siapa aja? Aku boleh ngajak Jess,Jolie dan Mary nggak?,”. Sahut Jenna.
Jacks menjawab “tentu boleh, jadi tambah seru nih, kalo kita belajarnya bareng-bareng seperti itu”
Setelah diskusi
kecil itu mereka berpencar pulang, kemudian jenna makan siang, lalu berpamit
kepada ibunya bahwa ia akan belajar kelompok dengan teman-temannya.
Satu persatu Jenna menjemput dan mengajak teman-temannya,
Jolie, Jess, dan Mary untuk belajar kelompok di rumah Jacks. Sampai di rumah
Jacks, Jess Kaget melihat ada will dan Orion disana, wajah salah tingkah sedang
menderahinya. Namun proses belajar kelompok tetap terjadi dengan baik.
Satu jam dilewati gema adzan dhuhur berkumandang. Will
mengajak semua yang ada disitu untuk sholat bersama. “Ayo teman-teman kita
sholat dhuhur dulu, setelah itu kita lanjutkan kembali,”
“ayookk,” Sahut semua yang ada disana kecuali Jess
“Jess kenapa kamu diam saja?, kamu nggak mau sholat bareng-bareng?,”Tanya Will
“ooohh iya iya.. maaf tadi aku nggak denger,” Jawab Jess.
“ayookk,” Sahut semua yang ada disana kecuali Jess
“Jess kenapa kamu diam saja?, kamu nggak mau sholat bareng-bareng?,”Tanya Will
“ooohh iya iya.. maaf tadi aku nggak denger,” Jawab Jess.
Saat seperti itu membuat Jess semakin kagum terhadap Will,
desiran hati yang semakin yakin bahwa ia merasa sedang jatuh cinta kepada will.
Selesai sholat mereka melanjutkan PR matematika dari Mr. Vai tadi. Tepat jam
setengah 3 PR selesai di kerjakan, merekapun membubarkan diri untuk segera
pulang.
---ooOoo—
Esok harinya, kamis 26 april 2007 ulang tahun Will yang
ke-12 tahun. Banyak kejutan yang di buat siswa siswi kelas 6 untuk merayakan
ulang tahun will.
Nyanyian ucapan selamat ulang tahun terngiang di telinga will suara keras dari semua temannya di kelas 6. “Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. happy birthday.. happy birthday.. happy birthday to will….”
Jess datang membawa kotak kecil entah itu berisi apa?, sambil mengucapkan
Nyanyian ucapan selamat ulang tahun terngiang di telinga will suara keras dari semua temannya di kelas 6. “Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. happy birthday.. happy birthday.. happy birthday to will….”
Jess datang membawa kotak kecil entah itu berisi apa?, sambil mengucapkan
“ Selamat ulang
tahun Will, semoga panjang umur, sehat selalu,”
“Ciiiieeeee… Ciiieeeeee … Will udah lama tuh si Jess suka sama kamu, kamu sih gak peka Jess sering perhatian padamu selama ini?,” Mulut compreng Jenna berkumandang.
“Lihat aja tu cuman dia yang ngasih kamu kado, ya meskipun kecil tapi kayaknya spesiall banget,” Sahut Jolie
“Ciieee Cuit Cuit, tembak dah, tembak si Jess itu Will,’ Seru orian dari pojok kelas tempat duduknya.
Senyum tipis mengiringi ucapan Terima Kasih Will kepada Jess atas kado yang diberikannya. Sejak itu juga Will tau kalau Jess suka padanya. Tapi Will masih belum mau berurusan dengan yang namanya Cinta.
“aku tidak boleh pacaran, aku masih kecil, ini hanya cinta monyet, aku harus mebanggakan mama dan ayah” gunam Will ingat perkataan Mrs. Clementine Zeswant ibu tercinta Will yang setiap malam selalu mendengarkan curhatan-curhatan Will tentangnya, mereka sangat akrab sekali, Will selalu terbuka pada ibunya itu.
“Ciiiieeeee… Ciiieeeeee … Will udah lama tuh si Jess suka sama kamu, kamu sih gak peka Jess sering perhatian padamu selama ini?,” Mulut compreng Jenna berkumandang.
“Lihat aja tu cuman dia yang ngasih kamu kado, ya meskipun kecil tapi kayaknya spesiall banget,” Sahut Jolie
“Ciieee Cuit Cuit, tembak dah, tembak si Jess itu Will,’ Seru orian dari pojok kelas tempat duduknya.
Senyum tipis mengiringi ucapan Terima Kasih Will kepada Jess atas kado yang diberikannya. Sejak itu juga Will tau kalau Jess suka padanya. Tapi Will masih belum mau berurusan dengan yang namanya Cinta.
“aku tidak boleh pacaran, aku masih kecil, ini hanya cinta monyet, aku harus mebanggakan mama dan ayah” gunam Will ingat perkataan Mrs. Clementine Zeswant ibu tercinta Will yang setiap malam selalu mendengarkan curhatan-curhatan Will tentangnya, mereka sangat akrab sekali, Will selalu terbuka pada ibunya itu.
“Selamat Pagi anak-anak” terdengar
suara salam yang begitu lembut terucap dari seorang guru wanita. Oh ternyata
Mrs. Jecki Walikelas di kelas 6, beliau tampak sangat anggun dengan gamis
merah, dan jilbab hitam panjang, beliau juga sangat baik sekali kepada semua
murid-murid di SDN CR2, namanya sering diingat oleh banyakmurid.
“Ada apa ini kok ramai sekali di kelas? apa ada yang berkelahi lagi?” Tanya Mrs. Jackie yang sedikit curiga, takut akan terjadi perkelahian seperti 2 hari yang lalu di kelas 4.
“Enggak bu” jawab siswa-siswi kelas 6
“ini bu, Will ulang tahun hari ini” kata Jacks
“oh.. apa benar, Will hari ini ulang tahunmu?” Tanya Mrs. Jackie.
“iya benar, bu” jawab Will sedikit malu.
“oh Selamat ulang tahun ya Will, semoga jadi anak yang sholeha, dan tambah pinter” ucap Mrs. Jackie
“iyaa.. Terima kasih banyak bu” kata Will
“iya sama-sama ayo kembali duduk di tempatmu, kita mulai belajar hari ini dengan berdoa” ajak Mrs. Jackie
belajar mengajar terjadi seperti biasanya, santai, lucu, seru, asik, serius, dan begitu menyenangkan kalau Mrs. Jackie yang mengajar siswa-siswi tersebut selalu bahagia tanpa ada ketakutan sedikitpun.
“Ada apa ini kok ramai sekali di kelas? apa ada yang berkelahi lagi?” Tanya Mrs. Jackie yang sedikit curiga, takut akan terjadi perkelahian seperti 2 hari yang lalu di kelas 4.
“Enggak bu” jawab siswa-siswi kelas 6
“ini bu, Will ulang tahun hari ini” kata Jacks
“oh.. apa benar, Will hari ini ulang tahunmu?” Tanya Mrs. Jackie.
“iya benar, bu” jawab Will sedikit malu.
“oh Selamat ulang tahun ya Will, semoga jadi anak yang sholeha, dan tambah pinter” ucap Mrs. Jackie
“iyaa.. Terima kasih banyak bu” kata Will
“iya sama-sama ayo kembali duduk di tempatmu, kita mulai belajar hari ini dengan berdoa” ajak Mrs. Jackie
belajar mengajar terjadi seperti biasanya, santai, lucu, seru, asik, serius, dan begitu menyenangkan kalau Mrs. Jackie yang mengajar siswa-siswi tersebut selalu bahagia tanpa ada ketakutan sedikitpun.
Kring… kring… kring… bel pulang
sekolah brbunyi Mrs. Jackie berpesan kepada siswa-siswi kelas 6 pertama tentang
adanya Les tambahan untuk mempersiapkan Ujian Nasional tahun 2007. Les tersebut
akan dilaksanankan mulai senin depan, setiap hari kecuali hari jum’at. Yang
kedua hari jum’at dan sabtu besok libur karna ada pertemuan rutin tahunan untuk
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Sekabupaten Jember. Dan terakhir Mrs, Jackie berkata “Selamat weekend anak-anak
jadi 3 hari libur kalian, semoga esok hari yang menyenangkan buat kalian. Dan
kembali bertemu hari senin dengan semangat yang hebat”
“iyyaaa bu…” Seru siswa-siswi kelas 6.
“iyyaaa bu…” Seru siswa-siswi kelas 6.
Perjalanan pulang dari sekolah Will
masih saja memikirkan sikap Jess dan omongan teman-temannya tadi. dia merasa
bingung harus bagaimana menyikapi sikap Jess yang seperti itu padanya. Ia takut kalau sampai orang tuanya
tau. Dia sudah berjanji kepada kedua orang tuanya untuk serius sekolah, tidak
berpacaran.
“ah yasudalah. Anggap saja tidak ada apa-apa,” bicara sendiri dalam lamunannya sambil berjalan menuju rumahnya.
“ah yasudalah. Anggap saja tidak ada apa-apa,” bicara sendiri dalam lamunannya sambil berjalan menuju rumahnya.
Malam harinya Will mendapat kejutan
dari ayah, mama dan adiknya si Cedrella Zeswant gadis mungil nan lucu kelas 1
SD yang juga sekolah di Sekolah Dasar Negeri CR2 dengan suara ngebass yang
mengagetkan datang yang tiba-tiba membawa kue
berisi angka 12 untuknya. Bahagia sekali mereka sekeluarga saat
menyanyikan lagu Happy birthday to Will Zeswant yang sudah mulai tumbuh besar
dan yang selalu patuh kepada kedua orang tua, dan sangat menyayangi serta
melindungi adik tercintanya.
---ooOoo—
Sebulan berlalu siswa-siswi kelas 6 harus melaksanakan ujian
Nasional 2007, Senin 28 Mei 2007. Jenna, Jolie, Orion, Jack tampak relax santai
menghadapi ujian ini berbekal dengan perjuangannya selama kelas 1- hingga kelas
6 yang akan dipertaruhkan hanya dengan 3 hari terakhir ini. Namun di satu wajah
lain si Mary yang amat begitu ketakutan karna hari ini mata pelajaran yang
diujikan adalah Matematika. Semua siswa tau kalau Mary bodoh sekali dalam
pelajaran Matematika. Eiiitttss tunggu sebentar!! dalam gerombolan itu tidak
terlihat Will dan Jess. Ada dimana mereka??. Eh ternyata di dekat pintu gerbang.
Jess menunggu seseorang yang dari kejauhan sudah terlihat, ternyata menunggu
Will. Semenjak kejadian sebulan yang lalu Jess menjadi tambah genit, tidak tau
malu, merasa Will juga akan menyukainya. Jess menyambut Will memberikan sedikit
kue penyemangat untuk Will. Kemudian diterimalah kue tersebut oleh will, namun
ya seperti itulah sikap Will yang cuek terhadap gadis genit hanya memberi
senyuman tipis dari bibirnya.
“Hai teman-teman” Sapa Will sambil berjalan menuju gerombolan Jenna. Mary. Orion, Jolie Jacks dan meninggalkan Jess yang perlahan mengikuti di belakangnya dengan wajah sedikit kecewa.
“Hai teman-teman” Sapa Will sambil berjalan menuju gerombolan Jenna. Mary. Orion, Jolie Jacks dan meninggalkan Jess yang perlahan mengikuti di belakangnya dengan wajah sedikit kecewa.
Pukul 08.00 WIB Ujian dimulai semua siswa-siswi siap tidak
siap harus siap untuk bertempur. Ujian ini dilaksanakan selama 3 hari, setelah
itu siswa-siswi kelas 6 di liburkan untuk mempersiapkan diri mengikuti tes
masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama) dengan belajar sendiri atau mengikuti Les
di LBB (Lembaga Bimbingan Belajar) sembari menunggu pengumuman hasil Ujian
Nasional SD.
3 minggu di lewati, 20 Juni 2007 datang. Tanggal dimana
pengumuman hasil Ujian Nasional akan diumumkan. Semua siswa-siwi deg-degan tak
henti-hentinya sejak seminggu yang lalu tak terkecuali Jess, Jenna, Jolie,
Mary, Orion, Jacks dan juga Will. Pengumuman sudah ditempel di mading SD CR2 dan
hasilnya lulus 100%. Meskipun nilai Matematika dan B.inggris Mary paling rendah
diantara teman-temannya.
“tapi nggak pa pa lah, aku sudah berusaha, memang cuman segini kemampuanku,” Ucap Mary
“Sudah Sabar.. Senin depan kita Ujian Tes masuk SMP,” redam Jolie untuk Mary dan teman-teman lainnya
“Iyyaaa kita harus lebih giat belajar untuk tess ini,”Ajakan Jacks
“Tapi kawan, aku nggak ikut tes SMP Negeri aku disuruh ayahku di MTs (madrasah Tsanawiyah),” Ucap Jess sedikit kecewa atas harapan ayahnya itu.
“Sudah nggak pa pa yang penting nanti kita berusaha sebaik mungki, semangat kawan” Redam Will sembari mengulurkan tangan untuk Shake-Hand bersama.
Saat itu juga Jess besar kepala atas ucapan Will itu, di kiranya Will mulai suka padanya, padahal tetep tidak ada niatan Will untuk mebuatnya semakin menyukainya, malahan Will merasa sedikit lega sudah tidak jadi Sesekolah lagi dengan Jess. Kemudian mereka membubarkan diri masing-masing namun ada seseorang yang mengajak bermain bersama “hey teman-teman tunggu, kita main yukk anggep aja ngerayain Kelulusan kita dari SD CR2 ini” ajak Jenna
“Ahh ayok ayok” Seru mereka berenam
“Ada ide kita mau maen dimana?” Tanya Jacks
“Mandi di sungai, kita berenang bersama-sama” Ajak Orion
“okke ide yang bagus, gimana yang lainnya?” Jenna menyetujui
“Boleh, Boleh” ucap Will, disusul Jess, Mary, Jacks
“aku tidak diperbolehkan mama kalau berenang di sungai” ujar Jolie
“Yaudah kamu nunggu di atas aja” jawab Jenna. Dan berenanglah mereka di sungai bersama-sama kecuali Jolie yang menunggu dari atas jembatan, tapi memang jail sekali si Jenna dan Mary, kemudian dicipratilah si Jolie dengan air sungai, jadi sama seperti yang lainnya, semua bajunya basah kuyup. Tampak bahagia sekali mereka semua.
“tapi nggak pa pa lah, aku sudah berusaha, memang cuman segini kemampuanku,” Ucap Mary
“Sudah Sabar.. Senin depan kita Ujian Tes masuk SMP,” redam Jolie untuk Mary dan teman-teman lainnya
“Iyyaaa kita harus lebih giat belajar untuk tess ini,”Ajakan Jacks
“Tapi kawan, aku nggak ikut tes SMP Negeri aku disuruh ayahku di MTs (madrasah Tsanawiyah),” Ucap Jess sedikit kecewa atas harapan ayahnya itu.
“Sudah nggak pa pa yang penting nanti kita berusaha sebaik mungki, semangat kawan” Redam Will sembari mengulurkan tangan untuk Shake-Hand bersama.
Saat itu juga Jess besar kepala atas ucapan Will itu, di kiranya Will mulai suka padanya, padahal tetep tidak ada niatan Will untuk mebuatnya semakin menyukainya, malahan Will merasa sedikit lega sudah tidak jadi Sesekolah lagi dengan Jess. Kemudian mereka membubarkan diri masing-masing namun ada seseorang yang mengajak bermain bersama “hey teman-teman tunggu, kita main yukk anggep aja ngerayain Kelulusan kita dari SD CR2 ini” ajak Jenna
“Ahh ayok ayok” Seru mereka berenam
“Ada ide kita mau maen dimana?” Tanya Jacks
“Mandi di sungai, kita berenang bersama-sama” Ajak Orion
“okke ide yang bagus, gimana yang lainnya?” Jenna menyetujui
“Boleh, Boleh” ucap Will, disusul Jess, Mary, Jacks
“aku tidak diperbolehkan mama kalau berenang di sungai” ujar Jolie
“Yaudah kamu nunggu di atas aja” jawab Jenna. Dan berenanglah mereka di sungai bersama-sama kecuali Jolie yang menunggu dari atas jembatan, tapi memang jail sekali si Jenna dan Mary, kemudian dicipratilah si Jolie dengan air sungai, jadi sama seperti yang lainnya, semua bajunya basah kuyup. Tampak bahagia sekali mereka semua.
---ooOoo—
Tes masuk SMPN sudah dilaksanakan senin lalu di SMPN RB1
sekarang waktunya melihat pengumuman hasil tes. Jenna, Orion, Jacks, Jolie, dan
Will mencari namanya di kertas-kertas pengumuman yang ada di madding besar SMPN
RB1. Ternyata 2 orang yang diterima di SMPN RB1 hanya Jacks dan Jenna, kemudian
Jolie, Mary, Orion di terima di SMP BG3 dan Will serasa melesat sendirian di
SMPN BG1. Dan Jess berada jauh di sana
juga di terima di MTs. Tapi mereka tetap menerima hasil pengumuman itu.
“nggak pa pa kita di SMPN terpisah, toh rumah kita deket jadi masih bisa main bareng, Sahabat tetaplah Sahabat” Kata Jenna
“iyyaa Bener” dengan bangganya Orion mengucapkan itu. kemudian mereka berpencar untuk melakukan daftar ulang di SMPN masing-masing.
“nggak pa pa kita di SMPN terpisah, toh rumah kita deket jadi masih bisa main bareng, Sahabat tetaplah Sahabat” Kata Jenna
“iyyaa Bener” dengan bangganya Orion mengucapkan itu. kemudian mereka berpencar untuk melakukan daftar ulang di SMPN masing-masing.
Beberapa jam, beberapa hari, beberapa minggu, dan
berbulan-bulan dilalui, Will sudah mulai menemukan teman-teman baru yang
bakalan menjadi sahabat karibnya. Terlihat Will dan 3 orang lainnya sedang
berdiskusi di kelas 7b SMPN BG1 ada Juliette gadis cantik sawo matang cekatan
nan mempesona, Rivo pemuda sedikit gendut humoris kulit kuning langsat berambut
sedikit gondrong, kemudian ada Eddie si kurus sawo matang rambut agak kriwil berkumis tipis yang juga
humoris, menjadi sahabat karib Will yang sebelumnya merasa sendirian di sekolah
barunya. Mereka setiaqp hari selalu bersama-sama bermain kerumah Eddie, kerumah
Juliette, kerumah Rivo terakhir kerumah Will bercanda ria mainan monopoli,
nyanyi-nyanyi Juliette kagum melihat Will memainkan gitar.
“Will, aku baru tau kamu punya gitar, dan kamu juga bisa memainkannya, sejak kapan kamu bisa main gitar itu?” Tanya Juliette.
“Sudah lama ini gitar kado dari kakekku, kado ulang tahun yang ke-11 dulu waktu aku masih kelas 5 SD,” Jawab Will.
“oh.. hebat juga kamu maininnya, terus yang ngajarin siapa?” Juliette ingin tau lebih tentang Will.
“Itu dulu temen ngajiku. Dia juga seniorku di SD umurnya 3 tahun lebuh tua diatas ku, kenapa? Kamu mau belajar main sama aku?” Sahut Will.
“Boleh juga, ayok-ayok” dengan senang hati Juliette mengiyakan tawaran Will.
sejak itu setiap kali mereka berempat kumpul selalu bernyanyi bersams.
“Will, aku baru tau kamu punya gitar, dan kamu juga bisa memainkannya, sejak kapan kamu bisa main gitar itu?” Tanya Juliette.
“Sudah lama ini gitar kado dari kakekku, kado ulang tahun yang ke-11 dulu waktu aku masih kelas 5 SD,” Jawab Will.
“oh.. hebat juga kamu maininnya, terus yang ngajarin siapa?” Juliette ingin tau lebih tentang Will.
“Itu dulu temen ngajiku. Dia juga seniorku di SD umurnya 3 tahun lebuh tua diatas ku, kenapa? Kamu mau belajar main sama aku?” Sahut Will.
“Boleh juga, ayok-ayok” dengan senang hati Juliette mengiyakan tawaran Will.
sejak itu setiap kali mereka berempat kumpul selalu bernyanyi bersams.
Suatu hari sepulang sekolah Will lagi-lagi mengajak temannya
bermain ke rumahnya, dan lagi mereka bernyanyi bersama. Si gendut Rivo merasa
sedikit lapar, tiba-tiba ia mengajak Eddie pergi untuk membeli makana.
“ Edd, ayok ikut aku, kita beli makanan yokk” ajak Rivo
“Ayok aku juga udah mulai lapar, tadi pagi aku juga belum sarapan,” Jawab Eddie
kemudian berangkatlah mereka pergi membeli makanan. Tinggallah Juliette dan Will saja di rumah Will. Dengan sengaja Will menyanyikan lagu dari Ungu yang judulnya Terang Dalam Gelap kebetulan saat itu lagu-lagu ungu naik daun dan Mereka suka dengan lagu-lagunya.
“Kita yang pernah merasakan hitam terangnya Cinta bersamamu kan ku jelang hari bahagia tanpamu ku gelap, tanpamu Gelap. Simpan saja semua cerita tentang Hitamnya cinta bersamamu kan ku jelang hari bahagia, tanpamu ku Gelap, Engkaulah terang…. nananana…, dan aku yang tak bisa tanpamu karna engkaulah Terang… dalam Gelapku.” Seru Will dengan penuh perasaan menyanyikan lagu tersebut dengan romantis kalimat terakhir terucap tepat di depan Juliette. Nampaknya Will menyukai Juliette. Tiba-tiba datang si Rivo dan Eddie kemudian mereka makan Mie bersama.
“ Edd, ayok ikut aku, kita beli makanan yokk” ajak Rivo
“Ayok aku juga udah mulai lapar, tadi pagi aku juga belum sarapan,” Jawab Eddie
kemudian berangkatlah mereka pergi membeli makanan. Tinggallah Juliette dan Will saja di rumah Will. Dengan sengaja Will menyanyikan lagu dari Ungu yang judulnya Terang Dalam Gelap kebetulan saat itu lagu-lagu ungu naik daun dan Mereka suka dengan lagu-lagunya.
“Kita yang pernah merasakan hitam terangnya Cinta bersamamu kan ku jelang hari bahagia tanpamu ku gelap, tanpamu Gelap. Simpan saja semua cerita tentang Hitamnya cinta bersamamu kan ku jelang hari bahagia, tanpamu ku Gelap, Engkaulah terang…. nananana…, dan aku yang tak bisa tanpamu karna engkaulah Terang… dalam Gelapku.” Seru Will dengan penuh perasaan menyanyikan lagu tersebut dengan romantis kalimat terakhir terucap tepat di depan Juliette. Nampaknya Will menyukai Juliette. Tiba-tiba datang si Rivo dan Eddie kemudian mereka makan Mie bersama.
Pada saat mereka sudah kelas 8 mereka tetap selalu bermain
bersama berempat, Sebenernya Will dan Juliette saling suka namun mereka
sepertinya mementingkan persahabatannya. Jadi mereka menutup diri untuk tidak
saling bilang kalau mereka saling suka. Dan lagi-lagi Will cerita atau curhat
ke ibunya Mrs. Clementine. Dan ibundanya pun juga masih belum memberi
kesempatan untuk Will berpacar-pacaran.
“jangan nak, ingat apa yang kamu cita-citakan dulu, lagi pula Juliette itu sahabatmu suatu saat kalau kamu pacaran terus bertengkar pasti berdampak buruk untuk kamu dan teman-temanmu, kamu gak mau kan persahabtanmu pecah hanya gara-garahal itu,” ujar ibunda tercintanya.
“iya ma, baiklah.. aku tidak mau persahabatanku berantakan karna hal ini,” jawab Will
“jangan nak, ingat apa yang kamu cita-citakan dulu, lagi pula Juliette itu sahabatmu suatu saat kalau kamu pacaran terus bertengkar pasti berdampak buruk untuk kamu dan teman-temanmu, kamu gak mau kan persahabtanmu pecah hanya gara-garahal itu,” ujar ibunda tercintanya.
“iya ma, baiklah.. aku tidak mau persahabatanku berantakan karna hal ini,” jawab Will
Besoknya Will berangkat sekolah seperti biasa, bertemu
dengan Rivo, Juliette dan Eddie. Seakan menyembunyikan sesuatu “tapi ya
sudahlah anggap tidak ada apa apa” gunam Will dalam hati. Juliette pun
merasakan desiran dalam hatinya, salah tingkah harus bagaimana dia bertingkah
terhadap Will, dia trauma pernah berpacaran dengan sahabatnya tapi berakhir
dengan berantakkan, ia tidak mau hal itu terulang kembali. Juliette bersikap
biasa saja seola tidak ada perasaan special terhadap Will Zeswant.
Berjalan seperti biasanya hingga kelas 9 SMP. Will,
Juliette, Rivo dan Eddie belajar bersama, bermain bersama, bernyanyi bersama,
pernah mereka melihat film yang ceritanya tentang peraahabatan yaitu “Laskar
Pelangi” mereka senang sekali. Si Eddi yang membayangkan mereka sebagai
pemainnya membuat sebuah poster yang berisi foto mereka berempat, yang di tulis
nama-nama mereka dan tanggal tayang film tersebut. Terlihat konyol tapi membuat
mereka bahagia. Esoknya poster itu di bawa ke sekolah untuk di perlihatkan
kepada sahabat-sahabatnya. Hanya ada Will, dan Juliette di kelas.
“Ed,, Ed,, apa apaan kamu itu? Tapi gak pa pa sih keren ada foto kita berempat” kata Will.
Datang si gendut Rivo menyanyi “Bebaskan mimpimu di angkasa, warnai bintang di dunia… Menarilah dan terus tertawa, walau Dunia tak seindah Surga, bersyukurlah pada yang Kuasa, Cinta kita di dunia, ohh hoo hoooo Selamanya” Di ikuti ketiga sahabatnya. Kemudian mereka berpelukan berempat, persahabtan tiga pemuda tampan dan satu gadis cantik.
“Ed,, Ed,, apa apaan kamu itu? Tapi gak pa pa sih keren ada foto kita berempat” kata Will.
Datang si gendut Rivo menyanyi “Bebaskan mimpimu di angkasa, warnai bintang di dunia… Menarilah dan terus tertawa, walau Dunia tak seindah Surga, bersyukurlah pada yang Kuasa, Cinta kita di dunia, ohh hoo hoooo Selamanya” Di ikuti ketiga sahabatnya. Kemudian mereka berpelukan berempat, persahabtan tiga pemuda tampan dan satu gadis cantik.
Sudah kelas 9 akhir-akhir bulan hamper menghadapi Ujian
Nasional mereka berbincang-bincang diskusi tentang kemana mereka akan melanjutkan
study masin-masing.
“Eddi, Will, Rivo kalian besok mau SMA (Sekolah Menengah Atas) dimana?” Tanya Juliette
“Sepertinya aku di SMK Pertanian (Sekolah Menengah Kejuruan), ibuku amat mengidam-idamkan aku sekolah disana” jawab Rivo yang sudah setujuh dengan keinginan ibunya itu
“yaa.. kalau aku sih juga sama seperti Rivo di SMK Pertanian, tapi aku pengen masuk di jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
“Lah terus kamu gimana Will?” Tanya Juliette.
Will menjawab dengan sedikit bingung, Ragu-ragu “Masih belum tau, aku nggak pengen pisah dari kalian, kalian sahabat baikku, kita senang, susah, selalu bersama-sama, aku takut kita nggak bisa ketemu lagi” terlihat sedih dan takut kehilangan.
“kamu sendiri dimana Cantik?” Ujar si Rivo gendut yang genit ke sahabat perempuan satu-satunya itu.
“Aku pengennya di SMA Negeri” jawab Juliette yang juga sebenarnya takut kehilangan Will.
“Sudahlah lulus aja belom, kok ngomongin Sekolah lanjutan” ujar Rivo gendut
“Ehhh Ujian aja belom udah ngomongin lulus, sekolah lanjutan, apalah itu, medingan kita seneng-seneng dulu di SMPN BG1 tercinta ini.
“Eddi, Will, Rivo kalian besok mau SMA (Sekolah Menengah Atas) dimana?” Tanya Juliette
“Sepertinya aku di SMK Pertanian (Sekolah Menengah Kejuruan), ibuku amat mengidam-idamkan aku sekolah disana” jawab Rivo yang sudah setujuh dengan keinginan ibunya itu
“yaa.. kalau aku sih juga sama seperti Rivo di SMK Pertanian, tapi aku pengen masuk di jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
“Lah terus kamu gimana Will?” Tanya Juliette.
Will menjawab dengan sedikit bingung, Ragu-ragu “Masih belum tau, aku nggak pengen pisah dari kalian, kalian sahabat baikku, kita senang, susah, selalu bersama-sama, aku takut kita nggak bisa ketemu lagi” terlihat sedih dan takut kehilangan.
“kamu sendiri dimana Cantik?” Ujar si Rivo gendut yang genit ke sahabat perempuan satu-satunya itu.
“Aku pengennya di SMA Negeri” jawab Juliette yang juga sebenarnya takut kehilangan Will.
“Sudahlah lulus aja belom, kok ngomongin Sekolah lanjutan” ujar Rivo gendut
“Ehhh Ujian aja belom udah ngomongin lulus, sekolah lanjutan, apalah itu, medingan kita seneng-seneng dulu di SMPN BG1 tercinta ini.
Sebulan berlalu, tiba saatnya mereka Ujian Nasional, dan
sebagaimana mestinya mereka menjalaninya dengan lancar. Kemudian setelah Ujian
selesai hari itu tidak ada acara berkumpul, mereka berempat bergegas pulang ke
rumah masing-masing. Di jalan Will turun dari angkot bertemu Jenna dan Jacks di
sebrang jalan yang juga turun dari angkot.
“Hai.. Jacks, Jenna.. Apa kabar kalian?” Sapa Will sembari menyebrangi jalan raya.
“Baik,, kita berdua baik-baik aja kok, kamu gimana?” jawab Jacks
“Nih lihat aku sehat bugar, oh.. iya kalian rencananya mau ngelanjutin sekolah dimana?” kata Will
“Aku mau di SMK Pertanian, kamu dimana?” jawab Jacks
“Kok banyak yang di SMK Pertanian sih? Dulu temen-temenku juga katanya mau ke sana, lah kamu Jenna mau sekolah dimana kamu?” ujar Will
“Ehmm aku kayaknya mau balik ke rumah Surabaya deh”. Sebelumnya Jenna bertempat tinggal di Surabaya, dia pindah di SDN CR2 sejak kelas 4 SD “kayaknya aku juga harus sekolah disana, tapi masih belum tau di sekolah mana” jawab Jenna
“uuhh aku juga masih bingung nih, yaudah ya kawan kita berpencar, daaaaaa?” ucap Will sembari melangkah pulang ke rumahnya. Diikuti Jacks dan Jenna yang juga pulang kerumah masing-masing.
“Hai.. Jacks, Jenna.. Apa kabar kalian?” Sapa Will sembari menyebrangi jalan raya.
“Baik,, kita berdua baik-baik aja kok, kamu gimana?” jawab Jacks
“Nih lihat aku sehat bugar, oh.. iya kalian rencananya mau ngelanjutin sekolah dimana?” kata Will
“Aku mau di SMK Pertanian, kamu dimana?” jawab Jacks
“Kok banyak yang di SMK Pertanian sih? Dulu temen-temenku juga katanya mau ke sana, lah kamu Jenna mau sekolah dimana kamu?” ujar Will
“Ehmm aku kayaknya mau balik ke rumah Surabaya deh”. Sebelumnya Jenna bertempat tinggal di Surabaya, dia pindah di SDN CR2 sejak kelas 4 SD “kayaknya aku juga harus sekolah disana, tapi masih belum tau di sekolah mana” jawab Jenna
“uuhh aku juga masih bingung nih, yaudah ya kawan kita berpencar, daaaaaa?” ucap Will sembari melangkah pulang ke rumahnya. Diikuti Jacks dan Jenna yang juga pulang kerumah masing-masing.
Sampai di rumah tiba-tiba Will teringat dengan Jess,
berfikir kemana Jess mau melanjutkan SMA. Di samping itu dia sendiri juga masih
bingung mau melanjutkan sekolah dimana.dia bercerita kepada ibunya. Tapi
ibundanya berkata “Semua itu terserah kamu Will, yang penting kamu benar-benar
serius mau sekolah dan belajar dengan rajin, pokoknya yang terbaik buat kamu,
juga terbaik buat mama Will.”
3 minggu telah tiba pengumuman hasil ujian telah di pasang
di madding sekolah keempat orang itu ternyata Lulus semua. Satu persatu mereka
datang dan akhirnya genap enpat orang yang berbahagia sekaligus sedih aka nada
perpisahan kemudian mereka berkumpul sekedar berbincang-bincang di depan kelas mereka.
“Yeeeyy kita lulus, sob “Kata Rivo
“Iyya dan itu juga tandanya kita akan berpisah, enak kamu sama Eddie bakalan bareng sesekolah terus gimana aku sama Juliette yang berpisah, huuhh…” kecewannya will yang akan berpisah dari sahabat-sahabatnya.
“Sudah santai aja kita masih bisa bertemu kan kan selagi kamu nggak sekolah di luar kota aja! Nah kamu mau sekolah dimana?” kata Juliette.
“aku tertarik untuk sekolah di SMK PKP itu sekolah SMK Perikanan Kelautan yang ada di ujung sana dekat pantai.” Jawab Will sambil menunjuk kea rah selatan.
“Yaudah itu artinya kita nggak bakalan pisah, kita pasti bisa bertemu seperti biasa di rumah Will, iya kan teman-teman?” sahut Eddie dengan gembiranya.
Kemudian mereka berpamitan pulang dengan sesame dan berdoa berharap masuk di Sekolah yang diinginkan.
“Yeeeyy kita lulus, sob “Kata Rivo
“Iyya dan itu juga tandanya kita akan berpisah, enak kamu sama Eddie bakalan bareng sesekolah terus gimana aku sama Juliette yang berpisah, huuhh…” kecewannya will yang akan berpisah dari sahabat-sahabatnya.
“Sudah santai aja kita masih bisa bertemu kan kan selagi kamu nggak sekolah di luar kota aja! Nah kamu mau sekolah dimana?” kata Juliette.
“aku tertarik untuk sekolah di SMK PKP itu sekolah SMK Perikanan Kelautan yang ada di ujung sana dekat pantai.” Jawab Will sambil menunjuk kea rah selatan.
“Yaudah itu artinya kita nggak bakalan pisah, kita pasti bisa bertemu seperti biasa di rumah Will, iya kan teman-teman?” sahut Eddie dengan gembiranya.
Kemudian mereka berpamitan pulang dengan sesame dan berdoa berharap masuk di Sekolah yang diinginkan.
---ooOoo—
Hampir sebulan Rivo, Will, Juliette, dan Eddie tidak pernah
bertemu. Tiba-tiba terdengar kabar dari FB (Facebook) bahwa mereka di terima di
Sekolah yang diinginkan kecuali Juliette yang tadinya ingin bersekolah di SMAN
yang ada di Kota ternyata di terima di sekolah dekat SMPnya tadi yaitu SMAN BG.
Mungkin sudah ada ikatan batin dengan Will yang bersekolah di SMK PKP sehingga
mereka berdua bersekolah kearah Selatan dari SMP dan dua teman lainnya Rivo dan
Eddie bersekolah di SMK Pertanian kearah Utara dari SMP mereka. Masih seperti
biasanya mereka berkumpul di rumah Will untuk bermain bersama namun sejak
mereka berpencar sekolah mereka bertemu hanya setiap hari minggu itupun tidak
rutin tiap minggu.
Terdengar kabar Juliette mempunyai pacar di SMAN BG tempat
ia bersekolah. Juliette berpacaran dengan Karel Van Pirsen. Will merasa sedih
ia takut di lupakan oleh Juliette. “Sebenarnya aku mencintai Juliette, tapi aku
takut untuk menceritakan yang sebenarnya, aku juga takut di tinggalnya seperti
ini” gunam Will kecewa. Memang benar semenjak itu Juliette jarang sekali
bermain dengan mereka.
Hampir setiap hari Will Stalk di Fb Juliette hingga suatu
ketika Jenna terlihat online Will mulai menyapa “Hay.. Jen, gimana hidup di
kota lagi? Apalagi Surabaya apa gak panas? Enak di jember!”
“Apa hey.. Will udah kagak usah ngiri gitu! Tumben-tumbenan kamu message aku?” jenna membalas pesan dari Will.
“Gak pa pa, aku lagi galau nih enaknya ngapain ya? Mau dengerin curhatku nggak?” Tanya Will.
“Tumben lu galau-galauan gitu, emang udah tau cinta? Jess aja gak lu peduliin ! atau mungkin karma tuh dari sikapmu ke jess dulu.” Ejekan Jenna terhadap Will.
“Ahh kamu jangan gitu Jenn, ternyata gini yah rasanya suka sama seeorang tapi gak bisa miliki L mungkin Jess dulu kayak gini rasanya yah?” ujar Will dengan penuh kesedihan.
“Kenapa gak buat nyanyi-nyanyi aja seperti biasanya?” Tanya Jenna.
“Oiya Jenn, jadi inget sesuatu, aku bentar lagi punya Grub Band, belum tau bakal nama Grub nya apa? Menurutmu gimana?” Sahut Will.
“aku gak tau kalau nama-nama gituan, mending diskusiin sama teman-teman Band mu aja!” jawab Jenna
“oh yaudah, gimana kalau Popeye, kan kita siswa Taruna Kelautan cock gak dengan nama Popeye, kamu tau Popeye kan?” balas Will.
“Tau donk.. Kartu Popeye Pelaut donk.. hahahah tapi jangan di persisin kayak gitu, gimana kalau dipelesetin dikit jadi Poppai toh cara bacanya juga sama, biar gak dipanggil plagiator gitu” Usul Jenna
“Nah,, Oke tuh ide kamu, Makasih yaa,, eh dulu Jenn, mama ku manggil” Tutup Will dalam Chatting di Facebook itu.
“Apa hey.. Will udah kagak usah ngiri gitu! Tumben-tumbenan kamu message aku?” jenna membalas pesan dari Will.
“Gak pa pa, aku lagi galau nih enaknya ngapain ya? Mau dengerin curhatku nggak?” Tanya Will.
“Tumben lu galau-galauan gitu, emang udah tau cinta? Jess aja gak lu peduliin ! atau mungkin karma tuh dari sikapmu ke jess dulu.” Ejekan Jenna terhadap Will.
“Ahh kamu jangan gitu Jenn, ternyata gini yah rasanya suka sama seeorang tapi gak bisa miliki L mungkin Jess dulu kayak gini rasanya yah?” ujar Will dengan penuh kesedihan.
“Kenapa gak buat nyanyi-nyanyi aja seperti biasanya?” Tanya Jenna.
“Oiya Jenn, jadi inget sesuatu, aku bentar lagi punya Grub Band, belum tau bakal nama Grub nya apa? Menurutmu gimana?” Sahut Will.
“aku gak tau kalau nama-nama gituan, mending diskusiin sama teman-teman Band mu aja!” jawab Jenna
“oh yaudah, gimana kalau Popeye, kan kita siswa Taruna Kelautan cock gak dengan nama Popeye, kamu tau Popeye kan?” balas Will.
“Tau donk.. Kartu Popeye Pelaut donk.. hahahah tapi jangan di persisin kayak gitu, gimana kalau dipelesetin dikit jadi Poppai toh cara bacanya juga sama, biar gak dipanggil plagiator gitu” Usul Jenna
“Nah,, Oke tuh ide kamu, Makasih yaa,, eh dulu Jenn, mama ku manggil” Tutup Will dalam Chatting di Facebook itu.
Suatu hari, hari minggu 16 Desember 2012, Will sudah
ditunggu oleh empat temannya di Studio Music deket Sekolahnya disitu Sudah ada
Donald si penabuh Dram yang tinggi semampai, Pippin pemain gitar melody yang
handal sesuai dengan hatinya yang lembut, Steve si bassis yang kurus sekali
perokok aktif yang tak henti-hentinyamerokok, dan Grace si suara merdu dari
pemuda kulit coklat eksotis. Semua pemuda-pemuda cakep itu berkepala plontos
karna mereka di didik Taruna termasuk Will.
“Teman-teman aku punya nama yang cocok buat Band kita, tau gak apa? Kata Will dengan tiba-tiba
“ya gak tau lah apa?” jawab si perokok kurus.
“Poppai Band” jawab Will.
Celetuk Donald sambil Tertawa “Hahaha kayak kartun aja”
“Emang iyya inspirasiku dari kartun itu berhubung kita calon perwira kelautan yang hebat seperti Popeye tapi abjadnya nggak persisi P-O-P-E-Y-E tapi Poppai Band P-O-P-P-A-I bacanya tetap Popeye gimana teman-teman?” Jelas Will dengan serius.
“Okkeeeeeyyy Aku setuju” Grace menyetujui pendapat Will diikuti teman-teman lainnya. Kemudian mereka menyiapkan projek baru untuk acara tahunan perpisahan kelas 12 pada saat itu Will sudah kelas 11 sejak saat itu juga resmi nama Poppai Band menjadi nama band mereka.
“Teman-teman aku punya nama yang cocok buat Band kita, tau gak apa? Kata Will dengan tiba-tiba
“ya gak tau lah apa?” jawab si perokok kurus.
“Poppai Band” jawab Will.
Celetuk Donald sambil Tertawa “Hahaha kayak kartun aja”
“Emang iyya inspirasiku dari kartun itu berhubung kita calon perwira kelautan yang hebat seperti Popeye tapi abjadnya nggak persisi P-O-P-E-Y-E tapi Poppai Band P-O-P-P-A-I bacanya tetap Popeye gimana teman-teman?” Jelas Will dengan serius.
“Okkeeeeeyyy Aku setuju” Grace menyetujui pendapat Will diikuti teman-teman lainnya. Kemudian mereka menyiapkan projek baru untuk acara tahunan perpisahan kelas 12 pada saat itu Will sudah kelas 11 sejak saat itu juga resmi nama Poppai Band menjadi nama band mereka.
Hari-hari setiap pulang sekolah mereka mampir ke Studio Band
dekat sekolahnya, dua jam sehari mereka latihan ngeband, hingga hari pementasan
kurang satu minggu mereka masih bingung lagu mana yang harus di mainkan pada
acara itu. Perseteruan dimulai.
“Nyanyi terus, ganti lagu lagi ganti lagi, gonta ganti mulu! Kapan clearnya? Pentas udah mepet kita belum nentuin lagu mana yang kita bawakan!” Steve marah kepada keempat temannya, tapi teman-temannya tidak heran kalau steve marah seperti itu, memang si perokok itu tingkah, sikap dan sifatnyanya galak.
“Aku setujuhnya sih lagunya ungu yang judulnya Sayang, terlihat lancer kita saat maenin lagu itu!” jawab Pippin dengan suara sabar.
“Itu aku setuju. aku juga cukup hafal lagu itu, oiyaa kan kita dapet bagian 2 lagu satunya Putri Iklan yaa, Lagunya ST12, aku suka lagu itu, aku juga hafal banget.” Sahut Grace dengan sedikit wajah memelas untuk memohon kepada teman-temannya.
“Okkehh setuju” jawab Will diikuti teman-teman yang lain.
Sejak diskusi itu sudah di tetapkan lagu ‘Sayang dan Putri iklan’ menjadi pilihan lagu yang akan di bawakan Poppai Band di Pentas Perpisahan Angkatan 9 tahun 2012.
“Nyanyi terus, ganti lagu lagi ganti lagi, gonta ganti mulu! Kapan clearnya? Pentas udah mepet kita belum nentuin lagu mana yang kita bawakan!” Steve marah kepada keempat temannya, tapi teman-temannya tidak heran kalau steve marah seperti itu, memang si perokok itu tingkah, sikap dan sifatnyanya galak.
“Aku setujuhnya sih lagunya ungu yang judulnya Sayang, terlihat lancer kita saat maenin lagu itu!” jawab Pippin dengan suara sabar.
“Itu aku setuju. aku juga cukup hafal lagu itu, oiyaa kan kita dapet bagian 2 lagu satunya Putri Iklan yaa, Lagunya ST12, aku suka lagu itu, aku juga hafal banget.” Sahut Grace dengan sedikit wajah memelas untuk memohon kepada teman-temannya.
“Okkehh setuju” jawab Will diikuti teman-teman yang lain.
Sejak diskusi itu sudah di tetapkan lagu ‘Sayang dan Putri iklan’ menjadi pilihan lagu yang akan di bawakan Poppai Band di Pentas Perpisahan Angkatan 9 tahun 2012.
Sepulang dari latihan band, sampai di rumah Will membuka
gadgetnya hal biasa tetap saja dilakukan oleh Will yaitu Stalk di Facebook
Juliette. Melihat foto-foto Juliette dengan pacarnya yang begitu mesra, Will
merasa sakit hati dan lagi dia Curhat ke Jenna, akhir-akhir ini Will sering
curhat ke Jenna karna dia takut untuk cerita kepada ibunya. Karna ibunya sudah
menganggap Juliette seperti anaknya sendiri, secara tidak langsung Will paham
maksud ibunya untuk tidak pacaran ataupun hanya menyukai Juliette, tapi yang
namanya perasaan tidak bisa di bohongi, curhatlah dia ke Jenna teman SD nya
dulu saat itu Jenn juga selalu online setiap pulang sekolah.
“Jenn, aku bingung dengan perasaan ini, semakin lama emakin mendalam rasa suka ku ini, Apa aku benar-benar mencintainya? Semakin aku menjauh semakin sakit hati setiap aku melihatnya dengan orang lain, terus aku harus gimana?” Curhat Will dengan desiran hati yang menggebu-gebu yakin bahwa dia mencintai Juliette.
“Dari terawanganku sebenernya dia juga suka kamu, tapi dia nggak mau pacaran sama sahabtnya” balas Jenna lewat message Facebook
“Ahhh,, ngaco kamu, tetep ya kamu itu sok indigo masalah perasaan orang, huuhh..” marah Will dengan tidak percaya dengan omongan Jenna
“Aku gak bohong, temuin aku dengan Juliette donk, aku juga ingin tau type yang kayak gimana selera lu.” Pinta Jenna.
“Gimana caranya aku bisa temuin kamu ama Juliette, Jen?” Tanya Will.
“Besok kan udah libur kenaikan kelas, aku juga mesti pulang ke Jember bisa, tinggal ajak ke rumahku aja udah beres, yaudah dulu Will pikirin aja enaknya gimana, terserah lu aja, aku mau keluar nih ada temenku jemput” Jawab Jenni Simple.
Terus-terusan Will mikirin gimana caranya agar Juliette bisa bertemu Jenna, hingga dia tidak mendengar bahwa ibunya memanggil-manggil dari belakang rumah.
“Will.. Will.. Will” panggil Mrs. Clementine dengan sangat keras.
“I I I iyyaaa maaa” Tersadar dari lamunannya Will bergegas menghampiri Ibunya yang ada di belakang rumah ternyata Will diminta untuk mengambilkan korek api yang akan di gunakan untuk menyalakan bara api sampah di belakang rumah.
“Jenn, aku bingung dengan perasaan ini, semakin lama emakin mendalam rasa suka ku ini, Apa aku benar-benar mencintainya? Semakin aku menjauh semakin sakit hati setiap aku melihatnya dengan orang lain, terus aku harus gimana?” Curhat Will dengan desiran hati yang menggebu-gebu yakin bahwa dia mencintai Juliette.
“Dari terawanganku sebenernya dia juga suka kamu, tapi dia nggak mau pacaran sama sahabtnya” balas Jenna lewat message Facebook
“Ahhh,, ngaco kamu, tetep ya kamu itu sok indigo masalah perasaan orang, huuhh..” marah Will dengan tidak percaya dengan omongan Jenna
“Aku gak bohong, temuin aku dengan Juliette donk, aku juga ingin tau type yang kayak gimana selera lu.” Pinta Jenna.
“Gimana caranya aku bisa temuin kamu ama Juliette, Jen?” Tanya Will.
“Besok kan udah libur kenaikan kelas, aku juga mesti pulang ke Jember bisa, tinggal ajak ke rumahku aja udah beres, yaudah dulu Will pikirin aja enaknya gimana, terserah lu aja, aku mau keluar nih ada temenku jemput” Jawab Jenni Simple.
Terus-terusan Will mikirin gimana caranya agar Juliette bisa bertemu Jenna, hingga dia tidak mendengar bahwa ibunya memanggil-manggil dari belakang rumah.
“Will.. Will.. Will” panggil Mrs. Clementine dengan sangat keras.
“I I I iyyaaa maaa” Tersadar dari lamunannya Will bergegas menghampiri Ibunya yang ada di belakang rumah ternyata Will diminta untuk mengambilkan korek api yang akan di gunakan untuk menyalakan bara api sampah di belakang rumah.
Malamnya Will mencoba menghubungi Juliette untuk mau bermain
ke rumahnya lagi, dengan tambahan alasan Will juga mengajak Rivo dan Eddie
sahabat SMPnya dulu untuk juga bermain kerumahnya. Sedikit canggung untuk
menhubungi Juliette tapi Will berusaha bersikap biasa saja. Kemudian Juliette
mengiyakan ajakan Will itu.
---ooOoo—
21 Juli 2012 ternyata yang datang hanya Rivo dan Juliette,
Eddie ada di rumah saudaranya yang meninggal. Langsung saja Will mengajak
teman-temannya kerumah Jenna.
Jenna menerima mereka dengan senang hati mualailah pembicaraan basa basi yang sebenarnya Jenna hanya ingin tau saja tentang Juliette yang sering di ceritakan will padanya.
“Jenn, ini teman-temanku SMP ada Rivo dan ini Juliette” Will memperkenalkan Rivo dan Juliette kepada Jenna.
“Ohh iyaa ini Rivo dan ini Juliette, cerita malamnya Will aku Jenna teman SD Will Zeswant,” celoteh dari bibir Jenna.
“Huss,, apaan sih kamu Jen.” Sahut Will.
Tanya jawab terjadi, obrolan-obrolan hangat layaknya teman yang sudah kenal lama terjalin dengan indah, 2 jam berlalu Juliette bergegas pamit pulang. Mungkin dia ada janji dengan pacarnya, saat itu pas sekali Malam Minggu.
“Assalamualaikum…” Pamit Juliette.
“Waalaikumsalam...” Seru Jenna, Rivo, dan Will.
“Kenapa dia terlihat buru-buru banget yak??” Tanya Jenna
“Mungkin dia keluar dengan pacarnmya” sahut Rivo
“Ehhmmmm… ada yang cemburu tuh” celoteh Jenna
Will menepuk kaki Jenna dengan kakinya “Apaan sih kamu, jangan malu-maluin”
“Udah gak usah malu, Will. Ehh.. Rivo tau gak si Will ini suka ama Juliette sejak SMP dulu” ucap jail dari mulut Jenna
“Ehh enggak nggak vo, si Jenna bohong” Will menyauti omongan Jenna dengan melolot ke arah Jenna.
“Sudah aku sudah tau nggak ada yang perlu di tutupi, sebenarnya Juliette juga pernah cerita padaku kalau dia dulu pernah cinta sama kamu, katanya kamu sering nyanyiin lagu-lagu romantis buat dia” ujar Rivo
“Nah tuh kan aku bener, lu sih gak percayab Will” ucap Jenna
“Tapi itu kan dulu, sekarang gimana perasaan dia padaku?” Tanya Will
“Yaa aku udah gak tau lagi, kayaknya udah enggak deh, heheh buktinya dia udah punya pacar.” Jawab Rivo dengan sedikit mengejek will.
Setelah obrolan itu, Will menjadi tambah galau dengan ucapan Rivo tadi, semakin lama semakin cinta terhadap Juliette.
Jenna menerima mereka dengan senang hati mualailah pembicaraan basa basi yang sebenarnya Jenna hanya ingin tau saja tentang Juliette yang sering di ceritakan will padanya.
“Jenn, ini teman-temanku SMP ada Rivo dan ini Juliette” Will memperkenalkan Rivo dan Juliette kepada Jenna.
“Ohh iyaa ini Rivo dan ini Juliette, cerita malamnya Will aku Jenna teman SD Will Zeswant,” celoteh dari bibir Jenna.
“Huss,, apaan sih kamu Jen.” Sahut Will.
Tanya jawab terjadi, obrolan-obrolan hangat layaknya teman yang sudah kenal lama terjalin dengan indah, 2 jam berlalu Juliette bergegas pamit pulang. Mungkin dia ada janji dengan pacarnya, saat itu pas sekali Malam Minggu.
“Assalamualaikum…” Pamit Juliette.
“Waalaikumsalam...” Seru Jenna, Rivo, dan Will.
“Kenapa dia terlihat buru-buru banget yak??” Tanya Jenna
“Mungkin dia keluar dengan pacarnmya” sahut Rivo
“Ehhmmmm… ada yang cemburu tuh” celoteh Jenna
Will menepuk kaki Jenna dengan kakinya “Apaan sih kamu, jangan malu-maluin”
“Udah gak usah malu, Will. Ehh.. Rivo tau gak si Will ini suka ama Juliette sejak SMP dulu” ucap jail dari mulut Jenna
“Ehh enggak nggak vo, si Jenna bohong” Will menyauti omongan Jenna dengan melolot ke arah Jenna.
“Sudah aku sudah tau nggak ada yang perlu di tutupi, sebenarnya Juliette juga pernah cerita padaku kalau dia dulu pernah cinta sama kamu, katanya kamu sering nyanyiin lagu-lagu romantis buat dia” ujar Rivo
“Nah tuh kan aku bener, lu sih gak percayab Will” ucap Jenna
“Tapi itu kan dulu, sekarang gimana perasaan dia padaku?” Tanya Will
“Yaa aku udah gak tau lagi, kayaknya udah enggak deh, heheh buktinya dia udah punya pacar.” Jawab Rivo dengan sedikit mengejek will.
Setelah obrolan itu, Will menjadi tambah galau dengan ucapan Rivo tadi, semakin lama semakin cinta terhadap Juliette.
Will sering curhat kepada Jenna dan Juliette juga curhat ke
Rivo, ternyata Juliette sudah putus dengan pacarnya sebulan yang lalu. Bergegas
Rivo menceritakan hal itu kepada Will. Rivo berharap Will dan Juliette bisa
menjadi sepasang kekasih. Mendengar cerita itu Will semakin yakin kalau
Juliette memang juga mencintainnya, tapi Will tetap konsisten dengan perkataan
ibundanya. Toh nanti kalau emang Will jodoh dengan Juliette pasti dipertemukan
lagi di akhir yang indah.
“Bagaimana Will? Juliette kan udash putus tuh, kapan kamu mau nembak dia? Tanya Rivo
“Aku nggak mungkin nembak dia, aku sudah nganggep dia kayak adikku, mamaku aja udah nganggep dia kayak anknya sendiri kayak kamu juga,” jawab Will dengan besar hati yang muali mengikhlaskan Juliette Farischa untuk orang lain.
“Bagaimana Will? Juliette kan udash putus tuh, kapan kamu mau nembak dia? Tanya Rivo
“Aku nggak mungkin nembak dia, aku sudah nganggep dia kayak adikku, mamaku aja udah nganggep dia kayak anknya sendiri kayak kamu juga,” jawab Will dengan besar hati yang muali mengikhlaskan Juliette Farischa untuk orang lain.
---ooOoo—
Lulus SMA/SMK Rivo dan Eddie memilih untuk bekerja, dan
takdir ikatan telah mengikat Will dan Juliette. Bukan mengikat sebagai sepasang
kekasih melainkan dikompakan di Surabaya. Kota dimana mereka berdua Kuliah.
Will sudah di terima di Prodi Design Kapal ITS (Institut Teknologi Sepuluh
Nopember) sebelum dia Lulus dari SMK nya. Dan tanpa dugaan Juliette menyusul
diterima di Manajemen di Fakultas Ekonomi UNAIR (Universitas Airlangga).
Sungguh itu sudah rencana tuhan yang mengharuskan mereka dekat lagi. Juliette
menghubungi Will, pun sebaliknya jadi mereka sempat dekat lagi, rasa nyaman
datang kembali harap-harap cinta datang menghampiri, namun mereka terlalu
menuruti ego masing-masing untuk tidak menjadi sepasang kekasih. Dan juga
banyak sekali alasan yang membuat mereka takut kehilangan dalam kutip hancurnya
persahabatan.
Sebulan kemudian si Juliette mendapatkan pacar pengganti, di
ulang lagi Juliette melupakan Will, maksud Juliette bukan menarik ulur perasaan
Will tapi Juliette ingin mempertahankan Persahabtan mereka. Di sisi lain ada
seorang gadis cantik berambut pendek hitam kecoklatan menyukai Will, dia baik
sekali kepada Will, dia mengaku begitu kagumnya terhadap Will sejak malam
inagurasi dulu. Will yang saat itu memegang gitar melody yang tergabung dalam
Band yang terancang mendadak dalam pementasan inagurasi.Will juga nampak nyaman
dengan kedatangan si Betrice. Beringgu-minggu berlalu nampaknya Will dan
Beatrice sudah tidak canggung untuk berkomunikasi. Terlihat seperti sepasang
kekasih, namun Will terus menyangkal.
Ketika Will kembali kerumah untuk sekedar liburan di hari
kedua tiba-tiba Jess datang seakan seperti managih janji. Tapi saat itu “Jess
sudah punya kekasih kenapa dia masih menyukaiku, akan aku apakan cinta Jess ini?
Ahh sudahlah Jess sudah punya calon suami, aku dan Jess hanya sebatas teman
saja. Masih saja Will menganggap tidak ada hal special ang di berikan Jess kepadanya.
Namun dia juga
bingung dengan Cinta dan Cerita Cintanya.
Aku seakan terperangkap di Cerita Cinta yang begitu
dalamnya.
Aku bingung harus benar mencintai yang mana?
Jess yang mencintaiku tulus tapi aku nggak suka sama sekalin dengannya lagipula dia juga sudah bertunangan!
Lalu Beatrice gadis yang baru aku kenal ssebulan yang lalu, apa dia benar mencintaiku? Atau hanya memanfaatkan ketenaranku di kampus? Aku (belum) tidak tau!
Sedangkan Juliette? Gadis yang benar-benar aku Cintai tulus dari hatiku tak sedikitpun memberiku simbol bahwa dia juga mencintaiku, apa emang aku yang terlalu berlebihan mencintainya?
Atau bahkan ini karma ku Tuhan? Atas apa yang aku perbuat kepada Jess dulu?
Lantas siapa yang benar aku Cintai?
Dimana Cinta ini Harus disandarkan, Hati Yang Mana tempat Cinta ini Bersandar???
Aku bingung harus benar mencintai yang mana?
Jess yang mencintaiku tulus tapi aku nggak suka sama sekalin dengannya lagipula dia juga sudah bertunangan!
Lalu Beatrice gadis yang baru aku kenal ssebulan yang lalu, apa dia benar mencintaiku? Atau hanya memanfaatkan ketenaranku di kampus? Aku (belum) tidak tau!
Sedangkan Juliette? Gadis yang benar-benar aku Cintai tulus dari hatiku tak sedikitpun memberiku simbol bahwa dia juga mencintaiku, apa emang aku yang terlalu berlebihan mencintainya?
Atau bahkan ini karma ku Tuhan? Atas apa yang aku perbuat kepada Jess dulu?
Lantas siapa yang benar aku Cintai?
Dimana Cinta ini Harus disandarkan, Hati Yang Mana tempat Cinta ini Bersandar???
Bersambung . .
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar